Medan,-
Gerakan Mahasiswa Bersatu Sumatera Utara (GMB Sumut) berdemonstrasi didepan kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumatera Utara di Medan. Senin (28/07).
Rizki menyampaikan dalam orasinya, “Kedatangan kami kedepan Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumut ini nenyikapi naraknya perambahan dan perusakan kawasan hutan Mangruve di Prov.Sumatera Utara terkhusus di Kab.Asahan.” Ucapnya.
"Kami sangat menyayangkan terhadap perambahan dan perusakan kawasan Hutan Mangrove tanpa izin resmi di Desa Pematang Sei Baru Dan Desa Sei Apung Kec. Tanjung Balai Asahan, Diduga tidak memiliki legalitas. “ Lanjut Rizki.
“Lahan tersebut di Klaim sebagai milik pribadi sejumlah pemodal dengan luas bervariasi, Lahan hutan lindung Mangrove di Desa Pematang Sei Baru Dan Sei Apung yang kini telah berubah menjadi Kebun Kelapa Sawit. diduga KPH III Asahan melakukan Pembiaran,"Jelasnya.
Adapun yang menjadi tutuntan Mahasiswa tersebut ialah :
1. Meminta Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution untuk mencopot Kepala KPH III Asahan Djoner Sipahutar diduga sebagai pembackup pengusaha yang mengelola Lahan Hutan Mangrove di Desa Pematang Sei Baru dan Sei Apung Kec. Tanjung Balai Asahan yang kini telah berubah menjadi Kebun Kelapa Sawit.
2. Meminta Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution nemanggil dan memeriksa Kepala KPH III Asahan Djoner Sipahutar diduga melakukan pembiaran pengelolaan Lahan Hutan Mangrove menjadi kebun Kelapa Sawit
3.Meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumut menurunkan Satuan Polhut menyita Lahan Hutan Mangrove di Desa Pematang Sei Baru Dan Sei Apung yang di ubah menjadi Kebun Kelapa Sawit, lahan tersebut diduga tidak memiliki Legalitas.
4.Meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumut memanggil perambah pengusaha pemodal untuk dimintai keterangan dan usut tuntas permasalahan Di Atas, apabila terbukti "Tangkap Mafia Tanah Yang Ada Di Sumut.
Setelah berorasi massa dari Gerakan Mahasiswa Bersatu Sumatera Utara (GMB Sumut) membubarkan diri dengan tertib dan berjanji akan melaksanakan aksi unjuk rasa lanjutan apabila tuntutan-tuntutan mereka tidak dipenuhi. (tim)
Social Plugin