Hot Posts

6/recent/ticker-posts

PPM PALUTA Minta APH Terlibat Dalam Pengawasan Anggaran di Kab.Paluta, 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Paluta Tanpa Pembangunan yang Jelas, APBD di Pertanyakan!!!???


Padang Lawas Utara,-

Perhimpunan Pemuda dan Mahasiswa Padang Lawas Utara (PPM-PALUTA) 100 hari kerja dan mengingat 16 Janji Bupati dan Wakil Bupati Padang Lawas Utara dan 7 Program, Faktanya Nihil alias Nol,Kamis.24/07/2025.

Pemerintahan Bupati Paluta kami menilai Gagal dalam menunjukkan Kinerjanya setelah 100 Hari Lebih mempimpin Kab.Padang Lawas Utara.

Sudah lebih dari 100 hari kerja sejak Bupati dan Wakil Bupati Padang Lawas Utara dilantik, namun tujuh program unggulan yang dijanjikan kepada masyarakat Padang Lawas Utara masih sebatas narasi politik tanpa realisasi nyata di lapangan.

Sebagai representasi generasi muda dan suara kritis rakyat, Perhimpunan Pemuda dan Mahasiswa Pandang Lawas Utara (PPM PALUTA ) menyampaikan keprihatinan serius atas stagnasi pemerintahan daerah dalam merealisasikan 16 janji politik yang dibungkus dalam 7 program unggulan, diantara lain:


1. OBON MA (Optimalkan Birokrasi untuk Optimalisasi Pelayanan Masyarakat) Janji digitalisasi dan reformasi birokrasi hanya berhenti sebagai wacana saja, Pelayanan publik masih berbelit, banyak oknum ASN di Kab.Paluta korupsi waktu dan kurangnya melayani masyarakat, dan rakyat masih dipusingkan dengan sistem yang tidak transparan.


2. BASRI MANIAN (Bangun Saluran Irigasi Mantap untuk Pertanian) Diduga tidak ada satupun saluran irigasi strategis baru yang dibangun, Petani masih mengeluhkan krisis air, gagal panen, dan ketidakpastian musim tanam, Program ini hanyalah janji pertanian yang tak berpijak pada realitas para petani.


 3. PENTAS PALUTA (Pendidikan Tangkas dan Pantau Langsung Kesehatan) Beasiswa yang tak kunjung jelas, seleksi tidak transparan menimbulkan opini liar "harus memiliki ordal (orang dalam), pelayanan kesehatan gratis hanya mimpi, Puskesmas kekurangan tenaga dan obat, pelayanan masih konvensional, dan janji-janji pantau langsung kesehatan hanya jargon kampanye.


4. EMAS UMAK (Ekonomi Maju Sejahtera untuk Masyarakat) UMKM tak disentuh, ekonomi desa stagnan, pengangguran tetap tinggi. Pemerintah tak menyentuh persoalan yang nyata pada ekonomi rakyat. Program ini justru memperlihatkan ketimpangan dan ketidakpedulian.


5. IMAN (Infrastruktur Mantap Aksesibilitas Naik) Jalan rusak tetap dibiarkan, akses antar desa minim perhatian, proyek-proyek pembangunan tak terdengar kabarnya,  Infrastruktur adalah tulang punggung kemajuan, tapi dibiarkan lumpuh, sudah berkali-kali ganti Bupati di Kabupaten Padang Lawas utara namun infrastruktur tetap tidak ada kemajuan, dan ini menimbulkan sebuah pertanyaan yang besar di benak kami para PPM-PALUTA.


6. KEMAS MADA BAYA (Kerukunan Masyarakat Berlandaskan Agama, Adat, dan Budaya) Tidak ada program nyata yang memberdayakan tokoh adat dan agama. Insentif tidak turun, kegiatan budaya minim. Pemerintah hanya menjadikan nilai-nilai luhur sebagai hiasan retorika, Seakan-akan hanya bagian harapan palsu untuk memuluskan dan dipilih pada saat kampanye.


7. KEPLING KELING (Kepedulian Lingkungan untuk Kelestarian Lingkungan) Lingkungan dibiarkan rusak, Maraknya perambahan hutan di mana-mana, Maraknya Galian C tidak memiliki izin dan diduga pemerintah melakukan pembiaran dan hanya menguntungkan segelintir orang tertentu dan mengorbankan masyarakat dan alam, seperti sungai tercemar, longsor, pengelolaan sampah tak ada arah, Paluta bukan jadi kabupaten hijau, Paluta dijadikan ajang bisnis para oknum mafia hutan, oknum mafia Galian C dan lain sebagainya.


Perhimpunan Pemuda dan Mahasiswa Padang Lawas Utara (PPM PALUTA) dengan tuntutan aksi dalam waktu dekat ini adalah :

1. Pemerintah wajib menyampaikan laporan publik kemajuan 7 program unggulan secara rinci.

2. Segera realisasikan janji politik yang sudah terlanjur diklaim kepada rakyat.

3. Hentikan pencitraan dan mulai bekerja berdasarkan kebutuhan rakyat, bukan agenda politik pribadi.

4. Libatkan masyarakat sipil dalam proses evaluasi dan perencanaan pembangunan.

5. Meminta kepada Polda-Sumut, Kejati-Sumut, Kejagung RI dan KPK-RI terlibat dalam memberantas pada "Mafia Hutan, Mafia Galian C, dan Mafia Anggaran di Kab.Padang Lawas Utara.

Jika dalam waktu dekat tidak ada langkah konkret, mereka tidak akan diam, Gerakan sosial, aksi moral, dan desakan terbuka akan kami galang demi mengingatkan bahwa kekuasaan itu amanah, bukan panggung pencitraan.

Mereka selaku Mahasiswa Perhimpunan Pemuda dan Mahasiswa Padang lawas Utara selaku putra daerah tidak ada hasil program kerja Bupati dan Wakil Bupati Paluta  selama 100 hari kerja, mereka turun ke jalan demi kemajuan pemerintahan Padang lawas Utara dan untuk kemajuan masyarakat Paluta.(tim)